Seri 44
ROH KUDUS DAN PENGUDUSAN
Hanya melalui Roh Kudus seseorang dapat berhubungan dengan Kristus (1 Korintus 12:3). Iman ini digambarkan oleh Santo Ireneus demikian: melalui pembaptisan, Roh Kudus memberi kita kehidupan Bapa yang ditawarkan melalui Yesus Putra Bapa. Mereka yang memiliki Roh Allah dibawa kepada Yesus Putra-Nya (yaitu, Sabda) dan Putra memperkenalkan mereka kepada Bapa, dan Bapa menganugerahkan kepada mereka keabadian.
Roh Kudus adalah yang pertama mengkomunikasikan hidup baru, dan Roh Kudus adalah Pribadi terakhir yang dinyatakan. Pedagogi ilahi ini dijelaskan oleh Santo Gregorius dari Nasiansa, dengan urutan seperti ini: Perjanjian Lama mewahyukan Bapa secara terbuka, dan Putra samar-samar. Perjanjian Baru mewahyukan Putra dan memberi kepada kita tanda-tanda awal mengenai keilahian Roh Kudus. Sekarang Roh Kudus tinggal di antara kita dan memberi kita suatu pandangan yang jelas mengenai diri-Nya. Ketika orang belum mengakui keilahian Bapa, rasanya tidak bijaksana untuk mengumumkan Putra dan keilahian Putra secara terbuka, maka tidak bijaksana pula menambahkan Roh sebagai beban baru.
Syahadat Nisea mengajarkan bahwa Roh Kudus bekerja di antara kita. Roh Kudus adalah satu pribadi dari Tritunggal, satu substansi dengan Bapa dan Putra. Pada akhir zaman, rencana ilahi diselesaikan dengan pencurahan Roh Kudus. Roh Kudus membawa Gereja, persekutuan santo-santa orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan dan kehidupan kekal.
Bersambung ... P. Tinus Sirken, O.S.C..