Seri 37
YESUS DITOLAK DAN DITUDUH
Yesus ditolak oleh penatua-penatua, imam-imam kepala, dan ahli Taurat menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olok, disesah dan disalibkan (Markus 8:31;Matius 20:19). Agar kita mengerti makna misteri penebusan Kristus lebih dalam, maka iman kita masuk ke dalam situasi sengsara, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus, yang dikisahkan ole injil-injil dengan setia dan dijelaskan oleh sumber-sumber sejarah yang lain.
Beberapa kelompok bersepakat untuk membunuh Yesus (Markus 3:6;13:1). Sebab Yesus mengusir setan, mengampuni dosa, menyembuhkan pada hari Sabat, penafsiran-Nya yang bebas tentang ketahiran menurut hukum, pergaulan mesra dengan pemungut cukai dan pelacur menimbulkan anggapan pada beberapa orang yang berkehendak jahat bahwa Ia dirasuki setan (Markus 3:22). Yesus dituduh menghujat Allah, nabi paslu, kejahatan melawan agama, untuk semua ini Yesus dihukum mati dengan dilempari batu.
Perkataan dan Tindakan-tindakan Yesus tanda kontradiksi khususnya bagi para pemimpin agama di Yerusalem (disebut orang Yahudi). Dalam kontradiksi, relasi Yesus dengan para Farisi tidak selalu berbentuk olemik. Yesus memuji beberapa pengajaran (kebangkitan dari kematian, memberi sedekah, puasa dan menyapa Allah sebagai Bapa, penuh kasih) dan, dalam panggilan, makan bersama dengan mereka.
Tuduhan-tuduhan yang muncul bertentangan dengan pelayanan Yesus. Bahwa Ia tidak taat kepada segala perintah tertulis dan dalam penjelasan yang diberikan oleh tradisi lisan. Ia tidak taat kepada seluruh tulisan hukum atau interpretasi para Farisi. Ia tidak menerima tempat sentral kenisah Yerusalem sebagai tempat suci, tempat tinggal Allah. Ia mengambil bagian dalam kemuliaan Allah, yang mana tidak diberikan kepada seorang pun.
Paskah Kristus adalah kabar sukacita yang diwartakan oleh para Rasul. Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus menyelesaikan rencana keselamatan Allah satu kali untuk selamanya (ibrani 9:26). Dengan setia Gereja mewartakan interpretasi Yesus bahwa Ia harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya (Lukas 24:26-27).
Bersambung ... P. Tinus Sirken, O.S.C..