Seri 29
RAHMAT ALLAH
Yesus adalah rahmat Allah dalam kepenuhan waktu. Allah mengutus Yesus Putra-Nya, yang lahir dari seorang perempuan (Galatia 4-5). Inilah kabar sukacita (Markus 1:1), sebab melalui Yesus, Allah bertindak bagi kita manusia melampaui segala pengharapan.
Kita percaya bahwa Yesus dari Nazaret, yang dilahirkan oleh Maria di Betlehem, yang mati pada kayu salib di Yerusalem di bawah Pontius Pilatus adalah Putra Allah yang abadi yang telah menjadi manusia. Ia datang dari Allah (Yohanes 13:3), turun dari surga (Yohanes 3:13), dan menjadi manusia dan tinggal di antara kita.
Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Putra Tunggal Bapa, dan dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia (Yohanes 1:14-16). Yesus menjadikan Petrus wadas dari Gereja-Nya, sebab Petrus mengakui Yesus adalah Mesias, Putra Allah yang hidup (Matius 16:16).
Para murid yang pertama bersemangat untuk mewartakan apa yang telah mereka lihat, mereka dengar (Kisah Rasul 4:20), dan mereka mengundang orang ke dalam kesatuan para murid dalam Kristus. Sejak awal para murid mewartakan kepada segala bangsa supaya boleh mengikuti mereka (1 Yohanes 1:1-4).
Pengajaran para murid harus menyatakan seluruh rencana Allah dalam Yesus Kristus. Pengajaran harus menempatkan orang ke dalam kesatuan dengan Yesus Kristus, yang sendiri dapat memimpin kita ke dalam kasih Bapa dalam Roh Kudus (Konsili Vatikan II). Segala sesuatu dalam pengajaran selalu dipikirkan sehubungan dengan Kristus.
Dengan demikian, para katekis zaman ini harus berkata: pengajaran iman bukan punya saya, tetapi punya Dia yang mengutus aku (Yohanes 7:16). Maka para katekis selalu mencari nilai lebih untuk mengenal Kristus (Filipi 3:8). Iman dalam Yesus atau mengenal Kristus dapat dijelaskan menurut empat bagian berikut: (1) Nama Yesus; (2) Inkarnasi=Putra Allah; (3) Misteri Paskah Kristus; (4) Kemuliaan Kristus.
Bersambung ... P. Tinus Sirken, O.S.C..