Seri 12
MANUSIA MENANGGAPI ALLAH
Dengan Sabda, Allah memanggil manusia. Dengan iman, manusia menanggapi tawaran Allah. Ketaatan iman inilah (Roma 1:5) mendorong manusia menyerahkan keinginan dan pikirannya kepada Allah, Allah menjamin kebenarannya. Abraham merupakan model ketaatan iman dan Maria lebih sempurna menunjukkan ketaatan iman dan penyerahan diri kepada Allah. Abraham, berangkat sebagai peziarah ke tanah asing, ia tidak tahu ke mana harus pergi. Setelah Sarah dikandung oleh Roh Kudus, Abraham berkehendak dalam iman berkorban demi Isak (Ibrani 11:17). Abraham kuat dalam iman dan menjadi bapa semua orang beriman (Roma 4:11). Yesus, penyempurna. Orang Ibrani memuji banyak pribadi dalam Perjanjian Lama yang menerima persetujuan ilahi, tetapi kita menantikan penyempurna iman (Ibrani 12:2). Maria, pelaksana iman sangat murni. Ketaatan iman Maria menyambut malaikat dan Sabda: terjadilah padaku menurut perkataan-Mu (Lukas 1:37-38). Elizabet memuji Maria sebab percaya bahwa Sabda yang disampaikan kepadamu akan terlaksana” (Lukas 1:45). Karena imannya, Maria diberkati oleh semua generasi yang akan datang (Lukas 1: 48). Sebab iman Maria tidak pernah ragu-ragu, maka Gereja menghormatinya sebagai pelaksana iman yang sangat murni. Iman adalah ketaatan pribadi kepada Allah dan kebebasan menyetujui semua yang Allah nyatakan. Sebab kami mempercayakan diri kami sepenuhnya kepada Allah, hal ini berbeda dari iman apapun yang kami tempatkan dalam diri manusia. Bagi seorang kristiani percaya kepada Allah, iman harus disatukan dalam Yesus Putra terkasih Allah. Perintah Yesus sendiri: “Percayalah kepada Allah dan percayalah juga kepada-Ku” (Yohanes 14:1). Kami percaya sebab Yesus adalah Sabda yang menjadi manusia (Yohanes 1: 14), yang telah melihat Bapa (Yohanes 6:46). Dalam Roh Kudus, seorang kristiani dapat percaya kepada Yesus. Tak ada seorang pun dapat mengaku: ‘Yesus adalah Tuhan,’ selain oleh Roh Kudus (1 Korintus 12:3). Roh Kudus adalah Allah sebab Ia mencari kedalaman Allah (1 Korintus 2:10-11), hanya Allah yang mengenal Diri-Nya secara utuh.
Petrus memperkenalkan Yesus sebagai Kristus. Yesus berkata kepada Petrus, Bapaku yang menyatakan itu kepadamu (Matius 16:17). Maka, iman adalah rahmat gratis dari Allah yang membuat mudah menerima dan percaya kepada kebenaran.
Bersambung ... P. Tinus Sirken, O.S.C..




