RENUNGAN 23 JULI 2023
Bacaan I : Keb. 12:13,16-19; Bacaan II : Rm. 8:26-27;
Bacaan Injil : Mat. 13:24-43.
RENUNGAN 23 JULI 2023
Bacaan Injil Minggu ini khususnya pasal 13 merupakan serangkaian kotbah Yesus dalam perumpamaan untuk mengungkapkan pesan-pesan tentang misteri Kerajaan Allah dan tanggapannya, serta akhir zaman. Perumpamaan Yesus memberikan sebuah ilustrasi pedagogis yang mengandung nilai kebenaran moral dan religius.
Ada 3 perumpamaan yaitu perumpamaan tentang ilalang diantara gandum (Mat 13:24-30), biji sesawi dan ragi (13:31-32). Tujuan-Nya adalah mengajar dan memberikan pengertian mendalam mengenai Kerajaan Allah dan realitas kehidupan rohani serta menyoroti pentingnya menanggapi Firman Tuhan dengan baik. Pada bagian akhir Yesus menekankan betapa pentingnya memiliki telinga untuk mendengar(ay.43) agar kita dapat mengerti dan menerima kebenaran-Nya. Meskipun demikian selalu ada orang yang menerima dan hidup dalam kebenaran Injil, ada juga yang menentang dan menolaknya. Tuhan akan melakukan pemisahan yang adil pada akhir zaman.
Perumpamaan ilalang di antara gandum memiliki relevansi dan aplikasi dalam kehidupan di zaman millennial ini yaitu:
1. Kehidupan dunia yang kompleks, di mana kebaikan dan kejahatan hidup berdampingan. Adalah hal yang umum menghadapi tantangan dan godaan dalam kehidupan yang kompleks Kita sering berhadapan dengan berbagai pandangan, nilai-nilai, dan tekanan dari budaya dan lingkungan sekitar.
2. Seperti benih yang ditanam di ladang, kita semua juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam hidup. Kita dituntut untuk dapat menemukan dan mengeksplorasi identitas Kristiani, tujuan hidup, dan panggilan. Proses ini bisa penuh dengan tantangan dan cobaan, tetapi juga merupakan sebuah peluang untuk tumbuh dan berkembang.
3. Seperti petani yang harus membedakan antara gandum dan ilalang, kita juga dihadapkan pada tanggung jawab untuk membedakan antara yang baik dan jahat. Kita harus mengasah ketajaman pemikiran, bertekun dalam mencari kebenaran, dan keberanian untuk menyatakan mana yang benar dan salah.
4. Perumpamaan ini mengajarkan tentang pertumbuhan rohani dan bagaimana mereka yang hidup dalam kebenaran akan bersinar dalam Kerajaan Allah. Perumpamaan ini juga mengingatkan kita agar fokus pada pertumbuhan iman, mencari pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran rohani, dan hidup sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.
5. Ilalang dapat menghambat pertumbuhan gandum. Sebaliknya, kita memiliki peran untuk membawa perubahan terhadap nilai-nilai yang baik dan benar dalam masyarakat, media sosial, budaya, dan tempat di mana kita hidup dan bekerja.
Semoga melalui perumpamaan ini kita dapat hidup dengan bijak, teliti dan tekun dalam menghadapi tantangan dan godaan kehidupan. Semoga kita senantiasa mencari kebenaran, membedakan antara yang baik dan yang jahat, dan hidup dalam kesetiaan sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. (CL).