Bacaan I : Kel. 20:1-17; Bacaan II : 1Kor. 1:22-25;
Bacaan Injil : Yoh. 2:13-25.
Menjaga Hati sebagai Bait Allah yang Suci
Masa Prapaskah adalah kesempatan untuk menata diri dan hati agar kita layak menyambut kebangkitan Kristus didalam diri kita.
Bacaan pertama berkisah mengenai Sepuluh Firman Allah kepada bangsa Israel melalui Nabi Musa di Gunung Sinai dalam bentuk loh batu. Ini adalah pegangan bagi bangsa Israel yang baru keluar dari Mesir untuk menuju tanah terjanji. Mereka telah diangkat derajatnya dari budak di Mesir menjadi umat Allah. Sebagai anak-anak-Nya Israel berkewajiban mentaati Sepuluh Firman tersebut yang mengatur hubungan mereka dengan sesama dan dengan Allah. Sepuluh Firman yg diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel adalah untuk ditaati, tetapi yang terjadi justru sebaliknya mereka dengan sadar melanggarnya dan hal ini menjauhkan mereka dari kasih Allah.
Sementara itu, bacaan Injil hari ini mengisahkan bagaimana Yesus menyucikan Bait Allah dari para pedangan dan penukar uang. Bait Allah adalah tempat suci, tempat Allah dipercaya bersemayam di sana. Ketika orang-orang Yahudi menanyakan apakah hak Yesus melakukan tindakan pembersihan itu, maka Yesus menjawab demikian “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali“ (Yoh 2:19). Bagi orang-orang Yahudi perkataan Yesus ini sangat aneh, bagaimana mungkin akan membangun kembali Bait Allah selama tiga hari, sementara mereka perlu waktu 46 tahun! Orang-orang Yahudi tidak memahami bahwa yang dimaksud Bait Allah oleh Yesus adalah tubuh-Nya sendiri yang bangkit pada hari ketiga.
Menjaga kekudusan adalah pesan penting yang dapat diambil dari kedua bacaan tersebut. Melakukan apa yang terdapat dalam Sepuluh Firman adalah langkah untuk menjaga kekudusan itu. Demikian pula dengan dilakukan Yesus di pelataran Bait Allah bahwa manusia sejatinya memuliakan Allah di dalam hidupnya. Yesus juga telah mengajarkan bahwa tubuh-Nya adalah Bait Allah yang kudus karena kematian tidak dapat mengalahkan-Nya. Bagi kita para pengikut-Nya, adalah tugas kita menjaga kekudusan hati sebagai Bait Allah agar kita menggunakan seluruh anggota tubuh untuk memuliakan Allah.
Bermatiraga di Masa Prapaskah adalah salah satu jalan untuk menjaga hati dari keinginan-keinginan duniawi yang tidak sesuai dengan Firman Allah. Sudahkah Anda melakukannya bagi kemuliaan Allah? Selamat melanjutkan pantang dan puasa. Tuhan memberkati. (MDR)