PERUTUSAN
Bacaan I, Am 7:12-15; Bacaan II, Ef, 1:3-14; Injil, Mrk. 6:7-13.
PERUTUSAN
Yesus mempersiapkan murid-muridNya dengan sangat baik sebelum mereka diutus untuk mewartakan injil. Yesus memanggil mereka, melakukan seleksi secara ketat dan ditugaskan. Sebelum memilih ke-12 rasul, "Yesus pergi ke sebuah bukit dan semalam-malaman berdoa kepada Allah. Dan setelah hari siang, Dia memilih 12 orang yang disebut Rasul, yaitu : Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Matius, Thomas, Yakobus anak Alfeus, Simon, Yudas anak Yakobus (=Tadeus), dan Yudas Iskariot" (lihat Luk. 6:12-16). "Mereka menyertai Dia" (Mrk 3:14) untuk diajar dan melihat karya-karyaNya. Setelah dinilai telah memiliki "3 S" : Scientia (pengetahuan tentang ajaran Yesus), Sanitas (Sehat rohani & Jasmani), Sanctitas (kedekatan dengan Yesus dan iman yang kuat), maka tibalah para Rasul menjalani "PKL" (Praktek Kerja Lapangan). Injil hari ini ( Mark 6:7-13) menceriterakan tentang perutusan para Rasul untuk pertama kali.
Ada beberapa syarat dari perutusan ini :
1) Mereka diutus berdua-dua (ayat 7);
2) Tidak membawa apa-apa (ayat 8-9);
3) Diberi kuasa mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan orang sakit (ayat 7.13);
4) Memberitakan bahwa orang harus bertobat (ayat 12).
Apa makna yang dapat kita petik dari kisah perutusan ini ?
1. Karya perutusan adalah kerja Team. Sebagai sebuah TEAM, kita bisa saling melengkapi dan memperkaya. TEAM (Together Everybody Achieve More) juga dapat menyelesaikan banyak pekerjaan termasuk yang sulit sekalipun. Dan dalam "karya kerasulan", kehadiran sebuah team dapat saling meneguhkan dan memperkuat kesaksian. "No man is an island". Kita bukan sebuah pulau yang berdiri sendiri. Kita adalah makhluk sosial, makhluk yang hidup bersama sebagai komunitas.
2. Karya perutusan adalah karya Allah dan oleh karena itu harus mengandalkan kekuatan Allah. Dalam zaman modern ini banyak fasilitas dan tehnologi yang mempermudah karya perutusan. Namun fasilitas dan tehnologi itu tidak boleh mengaburkan bahkan mengenyampingkan peran Allah. Di masa pandemi ini, kita mungkin tidak bisa menghadiri perayaan Ekaristi secara offline, melainkan secara online. Mengikuti perayaan secara online harus tetap dilihat sebagai karya Allah yang menyata dalam berbagai cara, termasuk secara online.
3. Dalam karya perutusan : orang-orang yang diutus mewakili orang yang mengutus atau mewakili Kristus sendiri. Mereka memiliki kuasa atau "otoritas" yang diberikan Kristus (bdk. "Ia memberi kuasa" ayat 7). Di sini ada 2 konsekuensi : a. Untuk yang diutus : harus memiliki sifat dan karakter seorang Kristen sejati atau menurut St. Paulus menjadi "manusia baru" (bdk Ef 4:17-32). b. Untuk yang menerima utusan : menerima para Utusan seperti menerima Kristus sendiri.
4. Karya perutusan terdiri dari tindakan dan pewartaan. Tindakan berupa penyembuhan dan pengusiran setan (ayat 7.13) serta pewartaan pertobatan (ayat 12). Sebagai Pengikut Kristus, kitapun dipanggil untuk menjalankan perutusan di tempat kita masing-masing. Semoga bacaan injil hari ini memberi inspirasi agar kita bisa menjalankan tugas perutusan secara benar. (YS)